Saturday, June 27, 2009

Tutorial Konfigurasi DHCP Server pada Router Cisco

Pada tutorial kali ini, akan dibahas bagaimana cara konfigurasi DHCP server pada Router Cisco. Sebagai perkenalan, fungsi utama dari DHCP server adalah memberikan alamat IP pada network devices secara dinamis. Keuntungan dari implementasi DHCP server bagi network administrator adalah memberikan kemudahan dalam hal manajemen dan pengalamatan IP dalam suatu jaringan komputer, sebab memberikan alamat IP secara manual untuk tiap-tiap network devices merupakan pekerjaan yang cukup sulit dan membosankan.

Dalam tutorial ini, digunakan program dynamips dan dynagen sebagai simulator router Cisco. Versi router Cisco yang digunakan adalah 2621. Selain itu, saya juga menggunakan VPCS sebagai virtual PC.


1. Topologi Jaringan


Gambar 1. Topologi Jaringan DHCP Server

Dalam skema jaringan DHCP kita terdiri dari 3 router dan 3 virtual PC. Router yang berfungsi sebagai DHCP server adalah R0. Untuk router yang lainnya berfungsi sebagai penyedia routing dan penyalur informasi dhcp ke dhcp client yang berada di dalam jaringannya.

Hal yang perlu diingat adalah jangan lupa mengkonfigurasi VPCS sebagai dhcp client. Tutorial lengkap bagaimana cara konfigurasinya tersedia dalam website VPCS berikut ini.

Berikut ini adalah daftar alamat IP pada interface Router di jaringan DHCP server ini:
1. R0
  • S 0/0 (192.168.20.97/30)
  • S 0/1 (192.168.20.101/30)
  • Fa 0/0 (192.168.20.1/26 )
2. R1
  • S 0/0 (192.168.20.98/30)
  • Fa 0/0 (192.168.20.81/28)
3. R2
  • S 0/0 (192.168.20.102/30)
  • Fa 0/0 (192.168.20.65/28)

2. Konfigurasi IOS 3. Konfigurasi Dynamips/Dynagen/GNS3

Gunakan file konfigurasi ini pada Dynagen. Untuk pengguna GNS3 perlu melakukan modifikasi terlebih dahulu sebab file ini didesain untuk dijalankan di Dynagen. Ubahlah direktori "workingdir" dan image IOS Cisco sesuai dengan konfigurasi di komputer anda.

4. Penjelasan Konfigurasi DHCP Server

Secara defaul, CISCO IOS telah mengaktifkan fitur DHCP server dan relay agent pada router. Akan tetapi, untuk contoh kasus bila service tersebut belum aktifk maka anda harus memasukkan perintah "service dhcp" pada global configuration mode.

Untuk Router R0:
Dalam membuat DHCP server pertama-tama perlu ditentukan alamat IP apa saja yang akan di-lease (diberikan secara dinamis ke network devices) dan alamat IP apa saja yang tidak akan di-lease. Alamat IP yang tidak akan di-lease adalah alamat interface router yang berfungsi sebagai default gateway-nya network devices dalam suatu jaringan komputer dan alamat server misalnya FTP server, HTTP server dsb.

Perintah untuk meng-exclude-kan alamat IP adalah "ip dhcp excluded-address x.x.x.x"
Contoh:


ip dhcp excluded-address 192.168.20.81


ip dhcp excluded-address 192.168.20.65


ip dhcp excluded-address 192.168.20.1

Setelah itu, kita akan memasuki tahapan mengkonfigurasi sekumpulan alamat IP yang bakalan di-lease-kan ke dhcp client. Perintah yang digunakan adalah:

"ip dhcp pool xxx". (xxx = nama pool)

Dilanjutkan dengan mengisi network yang akan di-lease-kan:


" network x.x.x.x y.y.y.y" (x = alamat network, y = network mask)


Dan diakhiri dengan pemberian default-gateway pada dhcp client:


"default-router x.x.x.x " (x = alamat IP interface router yang dijadikan default-gateway)


Tiga perintah tersebut adalah hal yang sangat penting dalam mengkonfigurasi DHCP server. Sisanya anda dapat menambahkan perintah-perintah lain seperti dns-server untuk memberikan IP DNS server pada DHCP client.


Contoh:
ip dhcp pool PC0

network 192.168.20.0 255.255.255.192

default-router 192.168.20.1

Router R1 dan R2 berfungsi sebagai DHCP relay yaitu berfungsi melewati pesan broadcast dari DHCP client ke DHCP server. Secara default, router mem-block IP broadcast keluar dari suatu jaringan LAN komputer. Supaya pesan "dhcp discover" dapat sampai ke DHCP client maka perlu dibantu oleh DHCP relay. Untuk mengkonfigurasi dhcp relay pada router digunakan perintah "ip helper-address" pada interface router DHCP relay yang tersambung secara langsung ke dalam suatu jaringan LAN yang berisi DHCP client.

Contoh pada router R1:
interface FastEthernet0/0
ip address 192.168.20.81 255.255.255.240
ip helper-address 192.168.20.97 =>(IP alamat interface serial router R0 yang terkoneksi ke serial router R1)

Hal terakhir yang perlu diingat adalah mengkonfigurasi routing protokol pada ketiga router tersebut. Routing protokol yang digunakan dalam contoh kasus ini adalah EIGRP, tujuannya agar ketiga DHCP client dapat saling berkomunikasi satu sama lain dan pada antar router yang berbeda. Anda dapat menggunakan routing protocol lain sesuai dengan kesukaan anda misalnya OSPF atau RIPv2.

5. Uji Coba

Setelah anda selesai mengkonfigurasi ketiga router tersebut, maka tiba saatnya untuk melakukan uji coba konfigurasi tersebut:

1. Ketikan command "dhcp" pada ketiga VPCS agar dhcp client membroadcast pesan DHCP Discover ke router. Lebih kurang tampilan pada ketiga VPCS setelah berhasil mendapat IP dari DHCP server sebagai berikut ini.


Gambar 2. Memperoleh IP dari DHCP Server
Kemudian coba ping dari PC3 ke PC2 dan PC1:


Gambar 3. Uji Coba Koneksi Bagian I
Dicoba juga dari PC1 ke PC 2 dan PC3:


Gambar 4. Uji Coba Koneksi Bagian II

Dari gambar 2 hingga gambar 4, membuktikan bahwa dhcp server pada R0 dan routing protocol untuk ketiga router telah berfungsi dengan benar.

Sebagai informasi tambahan, command pada router yang digunakan untuk melihat IP apa saya yang telah di-lease ke network devices adalah "show ip dhcp binding"


Gambar 5. Command show ip dhcp binding

Akhir kata, selamat mencoba.

Baca Selanjutnya...